Saturday, 11 August 2012

Proses Pengeringan Kayu

Tujuan dari pengeringan kayu adalah :
ü Menghasilkan kestabilan dimensi kayu.
ü Menambah kekuatan kayu.
ü Membuat kayu menjadi ringan.
ü Mencegah serangan jamur dan bubuk kayu.
ü Mempermudah proses pengerjaan selanjutnya.
Pengeringan kayu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan alami (di udara terbuka) dan pengeringan buatan.
1. Pengeringan Alami ( Kering udara).
Panas yang di gunakan adalah sinar matahari cara pengeringan adalah menumpuk dengan cara tertenu, kecepatan pengeringan tergantung dari beberapa factor yaitu:
Ø Komdisi Cuaca,tergantung dari besar kecilnya curah hujan, intensitas penyinaran matahari dan ada atau tidaknya kabut.
Ø Suhu udara.makin tinggi suhu udara makin cepat udaa mongering.
Ø Lengan udara, jika suhu udara tetap dan lengas udara makin rendah, maka kayu cepat kering.
Ø Kadar air awal kayu. Makin basah kayu yang akan di keringkan, makin lama pengeringannya.
Ø Kekerasan kayu,kayu lunak akan lebih cepat kering dibandingkan kayu keras.
Ø Letak kayu pada batang, gubal kayu akan lebih cepat kering dibandingkan teras kayu.
Ø Ukuran kayu, semakin kecil ukuran kayu semakin cepat kering.
Keuntungan dari cara pengeringan ini adalah:
  • Biaya relatife murah
  • Tanpa menggunakan peralatan yangmahal.
  • Pelaksanaanya mudah sehingga tidak memerlukan tenaga ahli.
  • Kapasitas pengeringan bias di buat besar ( tergantung lahan yang kita miliki)
  • Bahan yang digunakan adalah tenaga alam ( udara & matahari )
Kerugian dari cara ini:
  • Memerlukan waktu yang relative lama.
  • Memerlukan areal yang cukup luas.
  • Cacat yang timbul sulit untuk di perbaiki.
Penumpukan kayu
Penumpukan kayu untuk peroses pengeringan harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak cepat rusak, persyaratan tersebut adalah:
  • Tempat harus tinggi dan datar sehingga sehingga tidak tergenang oleh air pada waktu hujan.
  • Sumber hama penyakit harus di hilangkan.
  • Jarak timbunan kayu dari lantai minimal 50 cm.
  • Lantai dasar dibuat agak miring agar air hujan cepat mengalir.
  • Antara tumpukan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang kosong untuk sirkulasi udara dan memudahkan pengambilan atau penumpukan baru.
  • Tinggi tumpukan maximum 3,00 m dan bagian atas di beri tutup dan pemberat.
  • Untuk papan penumpukan dengan mnggunakan ganjal di samping.
Cara penumpukan.
Cara penympukan kayu diantaranya adalah:
a) Penumpukan Vertikal.
Tidak beratap hingga cocok untuk kayu yang tidak mudah retak/pecah.bisa dengan cara penumpukan silang atau sandar.
b) Penumpukan horizontal.
Ada bebrapa cara yaitu :
  • Penumpukan sejajar: umumnya digunakan untuk papan ada kolong minimal 50 cm, memakai atap yang terbuat dari kayu atau seng, menggunakan kayu ganjal antara papan, tumpukan miring keluar 10 derajat.
  • Penumpukan persegi, pengeringan lambat karena bidang permukaan tertutup oleh kayu lain.
  • Penumpukan bersilang, bidang sentuh kecil dan karena letak kayu miring maka tidak terjadi endapan air pada kayu sehingga lebih mudah mongering.
  • Penumpukan segi tiga, penumpukan cara seperti ini memerluka lahan untuk penumpukan yang relative luas, pengeringan bias lebih cepat kecuali pada bagian yang bersentuhan.
  1. 1. Pengeringan Buatan.
Panas yang digunakan adalah uap air yang dialirkan kedalam peralatan yang sudah di sediakan.
Keuntungan menggunakan pengeringan buatan.
  • Waktu lebih singkat.
  • Kadar air akhir dari kayu bias diatur disesuakan kebutuhan.
  • Kelembaban udara, suhu dan sirkulasi udara bias diatur.
  • Terjadinya cacat kayu bias dihindarkan.
  • Kontinuitas produksi bias diatur sesuai kebutuhan.
  • Tidak memakan tempat yang luas.
  • Mutu hasil produksi lebih baik
Macam Pengeringan Buatan.
  1. 1. Compartment Klin.
  • Tingkat kekeringan kayu sama.
  • Hanya mempunyai 1 pintu.
  • Arah pergerakan udara melintang klin.
  • Tidak memerlukan ruangan yang besar.
  1. 2. Progresife Klin.
  • Tingkat  kekeringan kayu berbeda.
  • Pintu 2 buah,.
  • Arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori.
  • Berbentuk trowongan.
Kecepatan pengeringan dari system klin ini bergantung dari:
  • Kadar air awal dari kayu.
  • Kadar air kayu yang diinginkan.
  • Jenis kayu yang diinginkan.
  • Ketebalan kayu.
  • Sirkulasi udara,
  • Mutu alat klin itu sendir

No comments:

Post a Comment