Tujuan dari pengeringan kayu adalah :
ü Menghasilkan kestabilan dimensi kayu.
ü Menambah kekuatan kayu.
ü Membuat kayu menjadi ringan.
ü Mencegah serangan jamur dan bubuk kayu.
ü Mempermudah proses pengerjaan selanjutnya.
Pengeringan kayu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan alami (di udara terbuka) dan pengeringan buatan.
1. Pengeringan Alami ( Kering udara).
Panas yang di gunakan
adalah sinar matahari cara pengeringan adalah menumpuk dengan cara
tertenu, kecepatan pengeringan tergantung dari beberapa factor yaitu:
Ø Komdisi Cuaca,tergantung dari besar kecilnya curah hujan, intensitas penyinaran matahari dan ada atau tidaknya kabut.
Ø Suhu udara.makin tinggi suhu udara makin cepat udaa mongering.
Ø Lengan udara, jika suhu udara tetap dan lengas udara makin rendah, maka kayu cepat kering.
Ø Kadar air awal kayu. Makin basah kayu yang akan di keringkan, makin lama pengeringannya.
Ø Kekerasan kayu,kayu lunak akan lebih cepat kering dibandingkan kayu keras.
Ø Letak kayu pada batang, gubal kayu akan lebih cepat kering dibandingkan teras kayu.
Ø Ukuran kayu, semakin kecil ukuran kayu semakin cepat kering.
Keuntungan dari cara pengeringan ini adalah:- Biaya relatife murah
- Tanpa menggunakan peralatan yangmahal.
- Pelaksanaanya mudah sehingga tidak memerlukan tenaga ahli.
- Kapasitas pengeringan bias di buat besar ( tergantung lahan yang kita miliki)
- Bahan yang digunakan adalah tenaga alam ( udara & matahari )
- Memerlukan waktu yang relative lama.
- Memerlukan areal yang cukup luas.
- Cacat yang timbul sulit untuk di perbaiki.
Penumpukan kayu untuk peroses pengeringan harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak cepat rusak, persyaratan tersebut adalah:
- Tempat harus tinggi dan datar sehingga sehingga tidak tergenang oleh air pada waktu hujan.
- Sumber hama penyakit harus di hilangkan.
- Jarak timbunan kayu dari lantai minimal 50 cm.
- Lantai dasar dibuat agak miring agar air hujan cepat mengalir.
- Antara tumpukan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang kosong untuk sirkulasi udara dan memudahkan pengambilan atau penumpukan baru.
- Tinggi tumpukan maximum 3,00 m dan bagian atas di beri tutup dan pemberat.
- Untuk papan penumpukan dengan mnggunakan ganjal di samping.
Cara penympukan kayu diantaranya adalah:
a) Penumpukan Vertikal.
Tidak beratap hingga cocok untuk kayu yang tidak mudah retak/pecah.bisa dengan cara penumpukan silang atau sandar.
b) Penumpukan horizontal.
Ada bebrapa cara yaitu :
- Penumpukan sejajar: umumnya digunakan untuk papan ada kolong minimal 50 cm, memakai atap yang terbuat dari kayu atau seng, menggunakan kayu ganjal antara papan, tumpukan miring keluar 10 derajat.
- Penumpukan persegi, pengeringan lambat karena bidang permukaan tertutup oleh kayu lain.
- Penumpukan bersilang, bidang sentuh kecil dan karena letak kayu miring maka tidak terjadi endapan air pada kayu sehingga lebih mudah mongering.
- Penumpukan segi tiga, penumpukan cara seperti ini memerluka lahan untuk penumpukan yang relative luas, pengeringan bias lebih cepat kecuali pada bagian yang bersentuhan.
- 1. Pengeringan Buatan.
Keuntungan menggunakan pengeringan buatan.
- Waktu lebih singkat.
- Kadar air akhir dari kayu bias diatur disesuakan kebutuhan.
- Kelembaban udara, suhu dan sirkulasi udara bias diatur.
- Terjadinya cacat kayu bias dihindarkan.
- Kontinuitas produksi bias diatur sesuai kebutuhan.
- Tidak memakan tempat yang luas.
- Mutu hasil produksi lebih baik
- 1. Compartment Klin.
- Tingkat kekeringan kayu sama.
- Hanya mempunyai 1 pintu.
- Arah pergerakan udara melintang klin.
- Tidak memerlukan ruangan yang besar.
- 2. Progresife Klin.
- Tingkat kekeringan kayu berbeda.
- Pintu 2 buah,.
- Arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori.
- Berbentuk trowongan.
- Kadar air awal dari kayu.
- Kadar air kayu yang diinginkan.
- Jenis kayu yang diinginkan.
- Ketebalan kayu.
- Sirkulasi udara,
- Mutu alat klin itu sendir
No comments:
Post a Comment